• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Perjumpaan Agung Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sowan Wakil Bupati Wonosobo

    Wonosobo Media
    , 09.13 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

      


    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Misi Khusus kelompok 44 UIN Walisongo sowan Wakil Bupati Wonosobo di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo (21/7/2022) Sore, minta petuah dan doa restu ketika melaksanakan pengabdian di Desa Buntu, Kejajar, Wonosobo.


    Mengawali dengan menyampaikan wejangan terutama berkaitan dengan KKN sekarang berbeda dengan yang dulu. "Dulu teknologi kurang dibanding hari ini, sudah seharusnya kita menyikapi hal tersebut dengan baik. Dengan keberbedaan itu, maka hal yang diharuskan adalah menyikapi teknologi dengan baik." Ungkapnya.


    Desa Buntu menjadi percontohan desa kebhinekaan dari beberapa desa yang ada di Wonosobo, meliputi Sruni, Giyanti, Candiyasan terkait dengan toleransi beragama hidup rukun dalam keberagaman.


    "Sebisa mungkin nanti anggota KKN dari UIN Walisongo tersebut bisa mengolah dan menggali potensi dan keilmuan di Desa Buntu, Kejajar, Wonosobo." Imbuh Gus Albar sapaan akrabnya.


    Menyikapi dunia yang seperti ini, bagaimana cara teknologi menjadi dampak yang baik bagi masyarakat. Maka sebagai (mahasiswa) lah yang mampu melakukan hal tersebut karena kita saat ini adalah pelaku. Termasuk memfilter hoax, dengan meluruskan. Teknologi bisa menjadi manfaat juga bisa menjadi mafsadah(kerusakan). Maka dari itu manfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. 


    Gus Albar kemudian bercerita banyak terkait dengan Kota ASRI ini. Karena Wonosobo memiliki potensi yang luar biasa, namun belum bisa digali potensinya,  apalagi masih dicap dari segi kemiskinannya. 

    Tetapi masyarakat tidak mau dibilang miskin, namun dalam prakteknya masyarakat sangat jauh (sangat dermawan), seperti menyambut tamu. Gengsinya dalam menyikapi tamu tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat, Indikator miskinnya itu sekadar seperti papan belaka.


    Lain lagi problem seperti pada bidang ekonomi dan kesehatan. Stunting nomer 1 di Jawa Tengah, bahkan anak putus sekolah juga sangat banyak, berbagai upaya dilakukan seperti menggratiskan sekolah. 


    Dari semua masalah itu tidaklah mudah untuk mengatasinya. Hal itu semua adalah fokus mengangkat nama Wonosobo. Membangun kesadaran-kesadaran seperti sanitasi pembuangan limbah rumah tangga.

    Dari problem-problem itu diharapkan kita bisa mencarikan solusi. Kita(mahasiswa) diharapkan bisa menjadi agen perubahan dari harapan-harapan tersebut. 


    "Buntu adalah desa yang sangat unik baik segi religius nya, bisa diangkat tidak hanya regional tetapi bisa ke kancah internasional. Pulang KKN diharapkan tidak hanya meninggalkan papan nama, tetapi meninggalkan sebuah jasa yang selalu dikenang." pungkasnya.


    Tidak terasa perjumpaan agung selama 2 jam ini yang sudah direncanakan sudah berbulan-bulan ini terlaksana, menjadi keberkahan dan kebahagiaan tersendiri bagi mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang untuk menjadi bekal selama pengabdian di Wonosobo. (MK/red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +