• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Manjakan mata Di Curug Surodipo

    Redaksi
    , 13.04 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia


     Satu dari berbagai destinasi wisata yang wajib masuk daftar list liburan adalah air terjun trocoh atau yang sering di sebut  Surodipo di Temanggung.

    Air terjun Surodipo atau Curug Trocoh terletak di dataran tinggi, tepatnya berada di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung. Curug Surodipo mempunyai ketinggian kurang lebih 100 meter, dengan dasar sungai berbatu.

    Kalo mau kesana bisa melewati pasar candiroto menuju trocoh atau dari arah sebaliknya karna tempat ini mempunyai bebrapa rute. 

    Untuk sampai ke Curug Surodipo, kita harus berjalan sejauh 300 meter dari area parkir kendaraan. Kemudian melewati jalan berbatu menanjak yang membelah panorama indah perkebunan kopi dan kebun sayur milik warga sekitar.

    Curug Surodipo sebenarnya tidak hanya menyuguhkan satu air terjun, namun terdapat 5 tingkat air terjun pada aliran sungai selanjutnya, dengan jarak lumayan jauh dan tinggi tingkatannya pun bervariasi..

    Lokasi di sekitar Curug Surodipo diselimuti tebing berupa bebatuan yang megah dan menakjubkan, dan di area air terjunnya terdapat banyak pepohonan hijau yang rimbun.

    Curug Surodipo memiliki aliran air yang selalu mengalir, bahkan kabarnya belum pernah mengalami kekeringan. Suasana Curug Surodipo masih sangat asri dan menyehatkan. Udara yang segar dengan air jernih yang mengalir membuat kita betah untuk berlama-lama di sana.

    Saat berkunjung ke sebuah tempat wisata, sebagian wisatawan mungkin akan fokus dengan kegiatan wisata apa saja yang ditawarkan. Namun saat berkunjung ke Curug Surodipo, jangan lupa untuk bertanya soal sejarahnya. Sebab, pemberian nama tempat wisata berkaitan dengan Pangeran Diponegoro dan pengikut setianya. “Beliau anak buahnya (Pangeran Diponegoro). Beliau yang juga bangsawan dari Keraton Jogja pernah tinggal di sini dan namanya Surodipo,

    Surodipo sempat berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya tinggal di Desa Batur yang lokasinya dekat daerah Sungai Trocoh atau di bawah Curug Surodipo. Lambat laun, Surodipo makin kaya dan desa semakin makmur. Kendati demikian, pada saat itu desa dihadang bencana banjir yang menghanyutkan permukiman warga. “Dari masyarakat yang tersisa, mereka pindah ke bukit yang sekarang jadi Desa Tawangsari. Kenapa namanya Curug Surodipo? Untuk mengenang jasanya, air terjun ini dinamakan Surodipo, Pangeran Diponegoro pun sempat berkunjung ke sana.

    Menurut situs resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung, Surodipo adalah seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro dan dipercaya menjadi panglima perang saat melawan Belanda pada 1825-1830. Saat Surodipo pindah ke Desa Tawangsari, dia membangun benteng pertahanan di sana. Bahkan, Pangeran Diponegoro pun sempat berkunjung ke sana. Adapun, Pangeran Diponegoro berkunjung guna mengumpulkan para panglima perang dan pengikutnya untuk menyusun siasat perang gerilya yang melegenda.

    Kalau ke air terjun nomor lima, ada batu-batu bertumpuk mirip breksi sepanjang 200 meter. Saat perang zaman Belanda, batu itu dibuat untuk berlindung oleh masyarakat setempat dari serangan, Meski diberni nama Curug Surodipo sebagai penghormatan akan jasa Surodipo, tempat wisata ini juga dikenal sebagai Curug Trocoh. Dalam Bahasa Jawa, “trocoh” memiliki arti “selalu mengeluarkan air”. Hal tersebut untuk menggambarkan aliran air terjun di tempat wisata yang tidak pernah surut meski saat musim kemarau panjang.

    Terkait jasa Surodipo,Curug Surodipo memiliki sebuah petilasan yang lokasinya dekat dengan gerbang masuk kawasan wisata. “Wisatawan pasti akan melewatinya karena letaknya di pinggir jalan. Dekat petilasan ada mata air.konon katanya, barang siapa yang ambil air di situ akan beruntung,Saat ini, wisatawan manapun bebas untuk mengambil air di sana. Bahkan, tidak jarang para pengguna sepeda yang berkunjung ke Curug Surodipo mengisi botol minum dengan air dari mata air tersebut.

    Curug Surodipo terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB. Harga tiket masuk Curug Surodipo adalah Rp 4.000 per orang. Tarif parkir motor adalah Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Biaya kemping plus tiket masuk adalah Rp 15.000. Namun untuk kemah, kendaraan tidak akan ditaruh di kawasan wisata melainkan di area desa yang jaraknya tidak jauh dengan biaya penitipan Rp 5.000 per motor. Dari desa, pengunjung bisa naik ojek ke tempat wisata dengan biaya Rp 10.000 sekali jalan.

    Kalau tidak ada peralatan camping, kita bisa kerja sama dengan teman-teman di basecamp pendakian Prau,

    Gimana ? sudah di agendakan kah berwisata ke curug trocoh atau surodipo ini. di jamin bisa menghilangkan penat setelah sebulan penuh di kejar aktifitas yang berjibun.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +