![]() |
Ilustrasi, Arianto seniman Wonosobo sedang melukis Tugu Biawak yang viral di Krasak, Selomerto Wonosobo. |
Wonosobo Media– Setelah sukses bikin geger lewat patung biawak yang viral seantero Wonosobo, Mas Rejo Arianto rupanya belum mau berhenti berkreasi.
Pada Minggu, 27 April 2025 kemarin, ia kembali mengagetkan publik dengan aksi live painting di sekitar tugu patung biawak Wonosobo yang legendaris itu.
Bukan sekadar duduk manis atau sekadar berpose gaya seniman, Mas Arianto turun langsung membentangkan kanvas.
Arianto langsung melukis di bawah terik matahari Wonosobo yang lagi syahdu syahdunya.
Aksi live painting ini sontak menarik perhatian masyarakat yang kebetulan sedang melintas atau memang sengaja datang buat lihat.
Bahkan banyak yang menyempatkan berhenti, foto-foto, sambil heran, "Ini yang bikin patung biawak itu, ya?" Betul, Ndoro.
Ia bukan hanya jagoan patung, tapi juga piawai bermain kuas dan cat.
Kalau banyak orang baru tahu Mas Arianto dari tugu biawak viral itu, sebenarnya jejak keseniannya jauh lebih panjang.
Rejo Arianto sendiri salah satu lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, lho. Jadi, soal melukis, ia bukan pemain baru.
Sudah banyak karya lukisannya yang dihasilkan, meskipun memang baru kali ini publik Wonosobo bisa menyaksikan langsung prosesnya.
Lewat akun Instagram @ristamza, banyak yang menyebut Mas Rejo Arianto sebagai seniman sejati.
Hal itu bukan cuma karena hasil karyanya yang keren, tapi juga karena dedikasinya. Bayangkan saja, berdiri berjam-jam melawan panas sambil serius melukis Tugu Biawak Wonosobo tanpa peduli keringat bercucuran.
Kalau bukan cinta sama dunia seni, ya sudah pasti menyerah di menit pertama.
Tentu saja, aksi ini makin mempertegas bahwa Tugu Biawak Wonosobo ini bukan sekadar proyek patung viral satu kali.
Lewat lukisan ini, Mas Rejo memperluas makna karyanya: dari tiga dimensi jadi dua dimensi.
Kalau bahasa kerennya, ini kayak spin-off dalam dunia perfilman—hanya saja bentuknya lukisan.
Untuk menuntaskan lukisan Tugu Biawak itu, Rejo Arianto butuh waktu sekitar 4-5 jam.
Satu sore penuh berdamai dengan cuaca dan rasa lelah, demi satu tujuan: memperlihatkan bahwa seni bisa hidup, bukan sekadar dipajang.
Sebagai pengingat, Tugu Biawak Wonosobo yang berdiri gagah di jalur nasional Wonosobo-Banjarnegara.
Tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Bahkan, banyak warganet yang mengapresiasi karya tersebut karena bentuknya yang realis, sangat menyerupai biawak hidup.
Apalagi, dengan budget yang disebut-sebut hanya Rp50 juta, hasilnya bikin banyak orang melongo kagum.
Sekarang, dengan adanya live painting kemarin ini, Tugu Biawak seolah punya nyawa baru: bukan cuma berdiri diam, tapi kini juga hidup dalam lukisan.
Ah, Wonosobo memang selalu punya cara bikin kita jatuh cinta.