![]() |
Menanam Daun Bawang di Rumah: Modal Sisa Dapur, Panen Rasa Martabak(unsplash). |
Wonosobo Media - Kalau kamu pernah makan martabak telur tanpa daun bawang, ya maaf-maaf saja, itu bukan martabak itu dosa kuliner.
Daun bawang adalah bumbu sakral dalam dapur Nusantara. Dia muncul dalam soto, sup, nasi goreng, sampai jadi topping gorengan kalau tukang gorengannya niat.
Nah, kabar baik buat kamu yang doyan makan tapi dompet nggak seberapa: daun bawang ini ternyata bisa kamu tanam sendiri di rumah.
Iya, betul. Nggak perlu punya lahan luas, sawah, atau kebun kayak Mbahmu. Bahkan sisa belanja dari pasar pun bisa jadi bibit masa depan yang cerah.
Daun Bawang Itu Apa, Sih?
Secara ilmiah, tanaman ini bernama Allium fistulosum. Tapi tenang, kamu nggak harus bisa menyebutnya dengan lidah profesor untuk menanamnya.
Ada juga jenis lain seperti A. ascalonicum, sepupuan sama bawang merah, dan si bawang prei yang suka bikin bingung karena mukanya mirip.
Jelasnya, semua itu bisa disebut daun bawang. Dan semuanya bisa kamu tanam.
Tinggal pilih mana yang cocok dengan masakan atau gaya hidupmu yang satu cepat tumbuh, yang satu bikin kamu merasa kayak petani urban.
Cara Pertama: Menanam dari Sisa Belanja (alias Stek Akar)
Kalau kamu habis beli daun bawang dan bagian bawahnya masih ada akarnya, jangan langsung dibuang. Itu bukan sampah, itu investasi.
Caranya:
Sisakan batang sekitar 3-4 cm dari bagian bawah.
Celupkan bagian akar itu ke dalam gelas bening berisi air. Akar ke bawah ya, bukan sebaliknya. Kamu bukan ngedunk bola basket.
Letakkan di tempat yang kena cahaya. Jangan disembunyikan di lemari, dia butuh sinar buat tumbuh.
Ganti air setiap dua-tiga hari. Kalau sudah kelihatan akar dan tunas baru, kamu tinggal pindah ke pot berisi tanah.
Tanam sedalam 3-5 cm, siram secukupnya. Jangan banjir, nanti malah jadi semur daun bawang.
Metode ini cocok buat kamu yang males ribet tapi pengen kelihatan produktif di story Instagram.
Cara Kedua: Menanam dari Biji (Kalau Kamu Sabar dan Tekun)
Ini cara buat kamu yang idealis. Yang percaya bahwa semua hal indah butuh waktu. Termasuk daun bawang.
Langkah-langkahnya:
Beli benih daun bawang dari toko pertanian. Jangan dari sembarang biji ya, nanti malah tumbuhnya ketumbar.
Tanam sedalam 2 cm ke dalam tanah yang subur. Jarak antar benih minimal 5 cm. Mereka butuh ruang personal, kayak kita semua di usia 30-an.
Siram secara teratur. Jaga kelembapan. Jangan terlalu basah atau kering.
Tunas akan muncul sekitar 14 hari. Ini kayak PDKT, kalau terlalu cepat biasanya nggak awet.
Kasih pupuk setiap bulan biar gizi tanaman cukup. Masa kamu aja butuh kopi tiap pagi, tanamanmu nggak dikasih apa-apa?
Setelah dua setengah bulan, daun bawang kamu bakal siap panen. Bisa langsung dipakai buat soto, telur dadar, atau jadi alasan buat ngajakin gebetan masak bareng.
Bonus: Bisa Juga Ditanam di Polybag, Air, atau Hidroponik
Jika kamu makin serius, ada juga metode lain: tanam di polybag, di air, atau hidroponik.
Tapi buat pemula, dua cara di atas sudah cukup bikin kamu panen rasa bangga dan... daun bawang beneran.
Menanam daun bawang di rumah itu bukan cuma soal hemat. Tapi juga soal rasa. Rasa bangga, rasa syukur, dan tentu saja rasa martabak yang makin nikmat.
Jadi, yuk mulai tanam sekarang. Sebab masa depan yang hijau bisa dimulai dari pot kecil di pojokan dapurmu.***