• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    4 Cafe di Dieng dengan View Menggoda dan Suasana yang Bikin Betah Berlama-lama

    , 14.51 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    4 Cafe di Dieng dengan View Menggoda dan Suasana yang Bikin Betah Berlama-lama
    4 Cafe di Dieng dengan View Menggoda dan Suasana yang Bikin Betah Berlama-lama

    Wonosobo Media - Dataran Tinggi Dieng seperti selalu punya cara untuk membuat orang ingin kembali. Kabutnya, udaranya, rumput yang selalu basah di pagi hari.


    Sampai bau belerang yang entah kenapa terasa akrab, sebab semuanya bersatu menciptakan suasana yang tidak dimiliki daerah lain. 


    Selain di balik pesona alamnya, Dieng belakangan juga punya “pemain baru” yang tak kalah menggoda: deretan cafe dengan konsep unik dan pemandangan yang serius bikin nagih.


    Setelah puas jalan-jalan ke telaga-telaga jernih, ngintip kawah yang misterius, atau mengejar sunrise emas di Sikunir.


    Sekarang saatnya melakukan ritual wajib para pelancong: ngopi sambil foto-foto. Karena jujur saja apa arti liburan kalau feed Instagram tetap sepi?


    Berikut 4 cafe di Wonosobo dan sekitaran Dieng yang siap membuat kalian betah nongkrong dan mungkin lupa pulang.


    1. Sikapuk Coffee — Ngopi di Negeri Atas Awan


    Kalau biasanya kalian cuma baca-baca caption “ngopi di atas awan” di media sosial, di Sikapuk Coffee itu bukan hiperbola itu realita. 


    Berada di kawasan Villa Dieng Sikapuk Hill, tempat ini memadukan villa, spot wisata, area foto, dan cafe dalam satu area yang rapi dan nyaman.


    Keistimewaan Sikapuk Coffee ada pada pemandangannya. Kamu bisa melihat hamparan awan yang sesekali lewat seperti tetangga yang mampir tanpa permisi. 


    Hawa dingin, bukit-bukit yang mengerucut, dan cahaya matahari pagi yang lembut menjadikan tempat ini salah satu spot terbaik menikmati sunrise setelah turun dari Sikunir.


    Jam bukanya juga menyesuaikan mood liburan. Hari biasa buka pukul 10.00–19.00, sementara akhir pekan dibuka lebih pagi pukul 05.00 untuk kalian yang ingin sarapan sambil menonton matahari terbit.


    Buat yang tidak ingin buru-buru pulang, tersedia villa nyaman lengkap dengan pemanas air, dapur, dan ruang tamu. Menginap di sini seperti tinggal di “rumah kecil yang melayang di awan”.


    2. Efik Coffee & Buns — Sudut Modern di Tengah Tradisi Dieng


    Efik Coffee & Buns adalah bukti bahwa daerah dingin dan tradisional seperti Dieng juga bisa tampil modern tanpa kehilangan karakternya. 


    Cafe satu ini berlokasi di Karangsari, Dieng Kulon, Banjarnegara, cafe ini dikelola oleh tim Efik Villa Dieng dan langsung mencuri perhatian banyak traveler.


    Begitu masuk, suasananya langsung terasa seperti cafe kekinian di Jakarta atau Bandung. Tapi yang kalian lihat dari jendelanya tetaplah pemandangan khas Dieng: barisan perbukitan, langit yang berubah-ubah, dan kabut yang datang tanpa undangan.


    Menu di sini cukup lengkap. Ingin kopi? Ada. Mau non-coffee? Ada. Makanan ringan? Ada. Makanan berat? Ada. 


    Tapi satu menu yang wajib dicoba adalah burger mereka yang jadi favorit banyak pengunjung. Kalau ingin yang manis-manis, french toast dengan tiga varian rasa siap menghibur lidahmu.


    Cafe ini buka dari pukul 07.00 hingga 22.00 setiap hari, dengan area luas yang cocok untuk arisan, reuni kecil, rapat kantor, atau sekadar nongkrong sampai lupa waktu.


    3. Rockwood Cafe — Sunset Gunung Sindoro dari Dekat


    Bergeser sedikit dari inti Dieng menuju Wonosobo, ada Rockwood Cafe yang menawarkan panorama alternatif: sunset Gunung Sindoro yang elegan dan dramatis.


    Berada di Jl. Dieng No.38, cafe ini punya desain interior dan eksterior yang estetik, lengkap dengan kolam renang yang membuat suasananya seperti villa modern di kawasan pegunungan. 


    Kolamnya bukan sekadar pajangan banyak pengunjung yang sengaja datang untuk merendam kaki sambil menikmati hawa dingin.


    Rockwood juga aktif menggelar hiburan live music dan DJ setiap Jumat sampai Minggu. Suasananya berubah menjadi lebih hidup, tapi tetap nyaman. 


    Harga menu yang ditawarkan pun masih terjangkau di kantong. Menu favorit? Ada seperti Beef rice bowl dan Rockwood platter yang isinya lengkap dan cocok untuk sharing.


    Waktu paling pas untuk datang tentu saja sore hari, ketika matahari perlahan turun dan menciptakan siluet Sindoro yang benar-benar menawan. 


    Lokasi dari cafe yang bisa bikin betah untuk nongkrong ini juga strategis sebab berada di bawah Hotel Dafam Wonosobo, jadi tidak bakal nyasar.


    4. Kopidea — Garden Cafe yang Adem dan Penuh Kehangatan


    Kopidea hadir sebagai oase asri di tengah kesibukan kota Wonosobo. Terletak di Jl. Kyai Mansyur No.100.


    Cafe ini punya area outdoor hijau yang dipenuhi pepohonan, bunga, dan sudut-sudut cantik yang layak diabadikan.


    Konsepnya menggabungkan coffeeshop dan resto, jadi cocok buat pengunjung yang ingin ngopi santai sekaligus makan berat.


    Yang paling legendaris dari Kopidea adalah nasi gorengnya sering disebut sebagai salah satu yang terbaik di Wonosobo, bahkan ada yang bilang di Indonesia. 


    Sup ayamnya juga tidak kalah menggoda, cocok untuk udara dingin. Menu dessert dan minuman kopi tersedia dalam banyak pilihan.


    Harga di sini cukup bersahabat. Kopi dingin mulai Rp 15.000–20.000, paket hemat seperti 2 donut + es teh hanya Rp 15.000, kalau ingin suasana lebih hidup, tersedia juga shisha dan karaoke lho!


    Kopidea buka setiap hari pukul 09.00–20.00 (dan 15.00–23.00 saat Ramadhan). Waktu terbaik untuk datang? 


    Pagi hari ketika cahaya lembut menyapa daun-daun atau sore menjelang senja saat angin mulai lebih jinak.


    Dieng Bukan Sekadar Dataran Tinggi, Tapi Pengalaman


    Dieng selalu punya cara unik untuk dikenang: matahari yang malu-malu muncul dari balik bukit, kabut yang bergerak pelan seperti sedang menari, dan udara dingin yang entah kenapa justru bikin rindu. 


    Keberadaan cafe-cafe ini menambah alasan untuk kembali bukan hanya untuk menikmati minuman, tapi untuk merasakan suasana.


    Karena di Dieng, yang kamu cari bukan sekadar tempat nongkrong, tapi tempat berhenti sejenak, menarik napas panjang, dan merasa hidup lebih pelan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid