• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Rekomendasi Tempat Mencari Makan di Dieng: Soal Perut, Dingin, dan Rindu Rasa Rumahan

    , 16.25 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Boemi DIeng
     Rekomendasi Tempat Mencari Makan di Dieng: Soal Perut, Dingin, dan Rindu Rasa Rumahan


    Wonosobo Media - Dieng itu dinginnya bukan main. Bahkan sebelum matahari sepenuhnya tenggelam, jaket sudah jadi kebutuhan primer. 


    Pada kondisi seperti itu, satu hal yang pasti: perut cepat lapar, dari sinilah urusan mencari rumah makan jadi bagian penting dari perjalanan.


    Untungnya, di kawasan wisata Dieng, urusan makan bukan perkara ribet. Ada beberapa rumah makan yang bukan cuma mengenyangkan, tapi juga menghadirkan rasa yang akrab rasa rumahan yang pas disantap di tengah kabut pegunungan.


    Green Resto Dieng: Makan Enak di Tengah Jalur Wisata


    Kalau kamu keliling Dieng dan tiba-tiba merasa lapar di antara Telaga Warna, Candi Arjuna, atau Kawah Sikidang, Green Resto Dieng bisa jadi tempat singgah yang masuk akal. 


    Lokasinya strategis, gampang dijangkau, dan suasananya cukup nyaman untuk sekadar duduk, menghangatkan badan, lalu makan tanpa terburu-buru.


    Menu di sini terasa dekat dengan lidah orang Jawa. Ada sayur-sayuran khas Dieng seperti waluh, jamur, sampai menu rumahan seperti sop iga dan ayam olahan. Tidak neko-neko, tapi justru itu yang bikin nikmat. Di udara dingin Dieng, makanan sederhana justru terasa lebih “kena”.


    Minumannya juga menarik. Selain teh dan kopi, ada purwaceng dan jus terong belanda minuman yang rasanya seperti sedang benar-benar “berada di Dieng”, bukan sekadar mampir.


    Green Resto juga sering jadi pilihan rombongan wisata karena melayani prasmanan, nasi box, sampai pesan antar ke penginapan. Jadi kalau datang rame-rame, urusan makan bisa lebih praktis.


    Boemi Dieng: Tempat Makan yang Ramah untuk Rombongan


    Kalau kamu datang ke Dieng bersama keluarga besar atau rombongan wisata, Boemi Dieng layak dipertimbangkan. Tempatnya luas, parkirnya lega, dan fasilitasnya cukup lengkap. Cocok untuk berhenti sejenak sebelum lanjut ke destinasi berikutnya.


    Menu yang disajikan juga sederhana dan mengenyangkan. Tidak ribet, tidak mahal, tapi cukup untuk mengisi tenaga sebelum kembali berhadapan dengan dinginnya Dieng. Tempat seperti ini biasanya jadi favorit bus-bus wisata—bukan tanpa alasan.


    Kuliner Dieng Itu Sederhana, Tapi Mengena


    Selain rumah makan besar, Dieng juga punya banyak warung kecil dan kedai lokal. Mi ongklok, gorengan panas, kopi hitam, sampai camilan khas pegunungan—semuanya terasa lebih nikmat karena dimakan di suhu belasan derajat.


    Makan di Dieng bukan soal mencari rasa mewah. Justru yang dicari adalah rasa hangat, kenyang, dan tenang. Duduk, makan perlahan, lalu menatap kabut yang turun tanpa permisi.


    Catatan Kecil Buat yang Mau Kulineran di Dieng


    Pilih makanan hangat. Sop, sayur berkuah, atau minuman herbal bisa jadi penyelamat di cuaca dingin.


    Jangan buru-buru. Makan di Dieng lebih nikmat kalau dinikmati pelan-pelan.


    Kalau rombongan, sebaiknya pesan dulu. Banyak rumah makan melayani prasmanan, tapi akan lebih aman kalau konfirmasi sebelumnya.


    Wisata Dieng memang terkenal dengan sunrise dan kawahnya. Tapi jangan lupa, urusan perut juga bagian dari pengalaman. 


    Rumah-rumah makan di Dieng mungkin terlihat sederhana, tapi justru di situlah keistimewaannya menghadirkan rasa yang pas untuk menemani dingin dan perjalanan panjang.


    Sebab di Dieng, makan bukan sekadar soal kenyang, tetapi menjadi sebuah jeda. Tempat berhenti. Sebelum kembali melanjutkan perjalanan.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +