• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Jalan Baru Lingkar Sumbing: Ketika Aspal Membuka Cerita Baru Kalikajar Wonosobo

    , 12.35 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia


    Jalan Baru Lingkar Sumbing: Ketika Aspal Membuka Cerita Baru Kalikajar Wonosobo
    Jalan Baru Lingkar Sumbing: Ketika Aspal Membuka Cerita Baru Kalikajar Wonosobo

    Wonosobo Media - Ada jalan yang sekadar mengantar orang dari titik A ke titik B. Ada pula jalan yang diam-diam mengajak kita berhenti, menoleh, lalu bertanya: “Selama ini ke mana saja kita?”

    Jalan Lingkar Sumbing di Kalikajar, Wonosobo, termasuk jenis yang kedua.


    Begitu roda kendaraan mulai melaju di aspal barunya, pemandangan langsung berubah. Lereng Gunung Sumbing berdiri tenang di kejauhan, kebun-kebun sayur terbentang rapi, dan udara pegunungan menyelinap lewat kaca jendela. 


    Rasanya seperti memasuki halaman lain dari Wonosobo sebuah halaman yang selama ini jarang dibuka.


    Jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Ia adalah jalur pengakuan bahwa Kalikajar punya kekayaan alam dan cerita yang layak dikunjungi, bukan hanya dilewati.


    Kalikajar, yang Tak Lagi Sekadar Nama Kecamatan


    Selama ini, Kalikajar kerap jadi wilayah lintasan. Orang lewat, tapi jarang singgah.


     Padahal di balik tikungan dan tanjakan ringan, tersimpan lanskap yang membuat siapa pun refleks memperlambat kendaraan.


    Jalan Lingkar Sumbing menghubungkan Wonosobo dengan wilayah Temanggung dan Magelang lewat rute yang lebih ramah dan menawan. 


    Bukan jalur terburu-buru, tapi jalur yang memberi ruang untuk menikmati perjalanan itu sendiri.


    Di kiri kanan jalan, kebun tembakau dan sayuran menjadi latar hidup. Sesekali tampak warga yang beraktivitas, seolah mengingatkan bahwa alam indah ini bukan panggung kosong, melainkan ruang hidup yang nyata.


    Jelajah Kalikajar: Wisata yang Tak Sekadar Datang dan Pulang


    Keberadaan jalan ini kemudian disambut dengan kegiatan Jelajah Kalikajar, sebuah upaya mengenalkan wilayah ini bukan sebagai objek foto semata, tapi sebagai pengalaman.


    Tracking ringan, pengenalan potensi alam, hingga cerita tentang jalur pendakian Gunung Sumbing menjadi bagian dari perjalanan.


     Wisatawan diajak berjalan, bukan hanya menatap. Mendengar, bukan hanya memotret.


    Rute yang dilalui dari Bowongso hingga Jenggeran menawarkan suasana yang masih alami. 


    Belum ramai, belum penuh papan petunjuk, tapi justru di situlah daya tariknya. Ini jenis wisata yang memberi kesan, bukan sekadar konten.


    Lebih dari Jalan, Ini Undangan


    Jalan Lingkar Sumbing mengubah cara kita memandang Kalikajar, bukan lagi wilayah pinggiran, melainkan halaman depan baru pariwisata Wonosobo.


    Bagi pengendara motor, jalur ini terasa nyaman. Bagi pengguna mobil, rutenya bersahabat. Bagi pecinta alam, setiap pemberhentian berpotensi jadi cerita.


    Hal paling penting: jalan ini mengajak kita untuk tidak buru-buru. Untuk sesekali turun dari kendaraan, menghirup udara, dan menyadari bahwa Wonosobo tidak hanya soal Dieng.


    Jalan baru ini mungkin berlapis aspal, tapi yang ia buka adalah lapisan cerita. Tentang alam, tentang desa, dan tentang kemungkinan baru bagi Kalikajar.


    Kadang, yang kita butuhkan bukan destinasi jauh. Cukup sebuah jalan yang membuat kita ingin berhenti dan berkata, “Loh, ternyata Wonosobo seluas ini.”

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +