• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Mangayubagya Wisuda Santri TPQ Ziadatul Ukhuwah Desa Buntu Kejajar Wonosobo

    Wonosobo Media
    , 23.02 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     


    Wonosobo - Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Ziadatul Ukhuwah laksanakan wisuda santri yang ke-12 di halaman Masjid Ar-Rahmah, Buntu, Kejajar, Wonosobo Minggu  (17/06/2022) Pagi. 


    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kelompok 44 UIN Walisongo Semarang pun ikut mangayubagya acara tersebut. Pukul sembilan tepat mulai imtihan terbuka dengan peraga seputar Al-Qur'an, ghorib,  hukum bacaan tajwid dan do'a harian  dari tim Lajnah Muroqobah Yanbu'a (LMY) Kabupaten Wonosobo satu persatu diuji dengan peraga diatas panggung, suasana yang cair dan bahagia tersirat dalam raut wajah santriwan-santriwati TPQ Ziadatul Ukhuwah ini.


    Setelah selesai demo imtihan secara terbuka, disambung dengan sambutan oleh koordinator LMY Kabupaten Wonosobo. Menurut Ahmad Muzan, "Pendidikan pertama dan yang mencerdaskan kehidupan bangsa salah satunya adalah peran dari ustadz dan ustadzah dalam mendidik anak-anak di Taman Pendidikan Al-Qur'an."

    Wisuda khotmil Qur'an ini adalah tahapan awal dan agar senantiasa terus belajar karena masih ada tahapan selanjutnya seperti mengkaji dan mempelajari gramatika, tafsir dan keilmuan lainnya. "Benar-benar mengkaji Al-Qur'an dan nantinya mempraktekkan kandungan Al-Qur'an." Imbuhnya.


    Sembari menyemangati dan memberi motivasi kepada santriwan dan santriwati ia melempar pertanyaan terkait dengan cita-cita anak-anak TPQ Ziadatul ukhuwah, Desa Buntu, Kejajar, Wonosobo. Seketika dengan penuh gembira ada yang menjawab ingin menjadi tentara, guru.


    "Tetapi harus ada yang menjadi petani, karena kalau tidak ada petani pasokan sayuran dan bahan pangan tidak mungkin kita menikmati. Tetapi apapun itu cita-citanya semoga sukses dan menjadi orang yang bermanfaat semua." tandas Kordinator LMY Kabupaten Wonosobo.


    Suasana bahagia menjadi haru terasa ketika penyerahan syahadah dan plakat untu para santri-santri yang diwisuda kala itu, diselingi dengan instrumen dan pembacaan puisi oleh salah satu ustadzah. 

    "Tidak memperhatikan pendidikan juga bagian dari stunting terhadap masyarakat. Maka dari itu agar tidak ada stunting dalam pendidikan perlu dukungan dan dorongan bersama dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri." Pungkas penulis buku 'Percikan Risalah Dakwah KH. Muntaha' mengakhiri sambutannya. (MK/Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Yang Menarik

    +