• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Kekuatan Karisma Mbah Muntaha Al-Hafidz dalam Pola Dakwahnya

    , 12.51 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Mbah Muntaha Al-Hafidz bersama para kiai sepuh Wonosobo.

    Wonosobo Media - Kekuatan karisma KH. Muntaha sebagai ulama merupakan kunci dalam perubahan meningkatnya religiusitas masyarakat Kalibeber Wonosobo. 


    Kekuatan karismanya itu dapat menyatukan dan menggerakkan semua elemen lapisan masyarakat sehingga percepatan perubahan melalui inovasi dakwahnya dapat terjadi.


     Sehingga pola kepemimpinan yang berkembang di PP Al-Asy'ariyyah sampai dalam berdakwah di masyarakat merupakan model kepemimpinan karismatik.


    Meskipun pola kepemimpinannya cenderung menuju ke birokrasi, namun perubahan itu tidak pula menghilangkan karisma kepemimpinan yang ada sekarang.


    Hal tersebut selaras dengan teori yang menyebutkan peran kiai sebagai agen of change, memberikan tawaran-tawaran perubahan kepada masyarakat.


     Masyarakat bebas untuk memilih, apakah menerima atau menolak perubahan yang ditawarkan. Apabila ada penolakan dari masyarakat.


     Lazimnya, kiai akan merancang strategi dan pendekatan lain, yang baru, untuk mendekati masyarakat agar menerima perubahan itu. 


    Dari hal ini dapat dimaknai bahwa, Mbah Muntaha dapat menggerakkan orang-orang untuk berbuat kebaikan dan kesejahteraan masyarakatnya. 


    Dengan karakteristik yang demikian kuat, disinilah bagaimana masyarakat menilai tentang peran dan berkat KH. Muntaha sebagai kiai karismatik.


     KH. Muntaha mengamalkan konsep Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin, artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta.


     Hal tersebut dapat terwujud apabila semua manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik.


    Pencerminannya terlihat dari konsep dakwah berbasis Al- Qur'an yang dilakukan oleh KH. Muntaha al-Hafidz, ia mengembangkannya menjadi suatu komponen yang dinamis dan universal.


     Pengembangan pendidikan Islam yang didasari dengan nilai Al-Qur'an tersebut tidak hanya dilakukan dalam lingkungan akademis berupa pondok pesantren dan sekolah.


    Namun juga meluas dan menyeluruh pada lingkungan sosial masyarakat.


     Sehingga tanpa terkecuali seluruh komponen yang ada dalam lingkungannya ikut bersinergi dalam membangun suatu kondisi sosial yang Qur'ani.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +