• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Menilik Masjid Nur Sulaiman Banyumas: Tua, Adem, dan Penuh Cerita

    , 19.10 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Masjid Nur Sulaiman Banyumas
    Masjid Nur Sulaiman, menyimpan banyak kenangan, sejarah dan tampilannya yang gagah.

    Wonosobo Media – Di tengah gegap gempita alun-alun dan lalu-lalang manusia modern dengan gawai dan keresahan hidupnya.


    Tetap berdiri tenang sebuah masjid tua di Banyumas dengan tampilan yang gagah dan tampak vintage lho.


    Namanya Masjid Agung Nur Sulaiman, dan keberadaannya lebih dari sekadar tempat salat. 


    Ia adalah saksi sejarah, pelindung tradisi, dan pelipur lara spiritual warga Banyumas sejak abad ke-18.


    Dari 1755 dan Masih Bertahan Hingga Hari Ini


    Kalau bangunan bisa bercerita, mungkin Masjid Nur Sulaiman akan jadi pendongeng ulung. 


    Diketahui, Masjid Nur Sulaiman ini dibangun sekitar tahun 1755, di masa akhir pemerintahan Raden Tumenggung Yudanegara II.


    Ia menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah Banyumas yang juga membangun pendopo klasik Si Panji.


    Posisinya pun strategis, persis di barat Alun-Alun Banyumas. Artinya, masjid ini bukan cuma tempat ibadah, tapi juga pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat sejak zaman kolonial masih ribet bikin jalan.


    Nama yang Sarat Makna: Nur dan Sulaiman


    Nama “Nur Sulaiman” bukan sekadar nama pasaran yang bisa kamu temukan di daftar kontak WA. 


    Ia lahir dari dua tokoh penting: Nur Daiman I, arsitek utama masjid ini, dan Ki Ageng Sulaiman, tokoh agama yang diyakini sebagai penghulu pertama di Banyumas.


    Perpaduan dua nama ini bukan cuma cantik diucap, tapi juga penuh makna. Simbol kemakmuran dan spiritualitas.


     Dua hal yang jika kita boleh jujur, itu semua yang kita butuhkan hari ini.


    Arsitektur yang Bikin Nyess di Hati


    Begitu masuk ke area masjid, suasananya langsung beda. Adem. Tenang. Dan yang pasti, fotogenik tanpa perlu filter. 


    Atapnya model tajug bertumpang tiga—gaya khas masjid-masjid tua di Jawa yang juga dipakai Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan masjid-masjid di lingkungan keraton.


    Tiang-tiang kayu besar menjulang, berdiri kokoh seolah sedang menjaga nilai-nilai leluhur. 


    Terdapat di dalam masjid tua ini, ada mimbar bayan dan bedug tua yang katanya masih asli dari zaman pertama masjid ini berdiri.

    Masjid Nur Sulaiman Banyumas
    Berada di dalam masjid Nur Sulaiman Banyumas.


    Bayangkan, bedug itu mungkin sudah pernah disaksikan oleh empat atau lima generasi keluarga Anda.


    Masjid yang Masih Hidup dan Menghidupi


    Masjid Agung Nur Sulaiman bukan museum. Ia masih hidup. Di kompleksnya ada sekolah, kegiatan kajian rutin, dan aktivitas sosial yang terus berjalan.


    Kita bakal menjumpai suasana yang asyik, ketika adzan berkumandang para jemaah mulai merapat ke masjid tua di Banyumas ini.


    Masjid ini bukan tempat sepi yang hanya ramai saat Ramadan, tapi ruang hidup yang tetap aktif meski zaman sudah berganti jadi era digital.


    Menariknya lagi, terdapat gazebo, gazebo juga di sekitar halaman Masjid Nur Sulaiman ini, sehingga kita bisa duduk selepas salat atau menunggu waktu salat.


    Terdapat barcode atau kode wifi yang dikelola oleh Masjid Nur Sulaiman yang bebas atau gratis fipakai lho! 


    Buat Anda yang sedang melancong ke Banyumas, singgah ke masjid ini jelas wajib hukumnya.


    Bukan cuma soal religi, tapi juga karena masjid ini bagian dari memori kolektif warga Banyumas, tempat yang menyimpan kisah, kehangatan, dan pelajaran sejarah tanpa perlu bayar tiket masuk.


    Masjid Nur Sulaiman adalah pengingat bahwa tak semua yang tua harus ditinggalkan. 


    Ia hadir bukan cuma sebagai tempat sujud, tapi juga sebagai warisan budaya yang terus bersuara dalam diam.


    Pada zaman serba cepat dan instan ini, Masjid Nur Sulaiman adalah pengingat yang sabar, ahwa ada ruang-ruang suci yang tetap berdiri menjaga nilai, sejarah, dan kearifan lokal yang nyaris dilupakan.


    Jadi, jika sedang lewat Banyumas, jangan cuma cari tempat ngopi atau kuliner hits. 


    Datanglah ke Masjid Agung Nur Sulaiman. Diam sebentar. Rasakan suasananya, boleh juga mampir sebentar di stand kopi sekitar alun Alun Banyumas.


    Siapa tahu, iseng ngopi, hati kita ingin bersujud, tak sekadar kagum arsitekturnya, tapi karena hikmah yang diam-diam ia bisikkan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +