• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Sindoro: Gunung Anggun yang Menjaga Jawa dari Atas Awan

    , 19.08 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Gunung Sindoro
    Sindoro: Gunung Anggun yang Menjaga Jawa dari Atas Awan


    Wonosobo Media - Gunung Sindoro atau orang menyebutnya Sundoro, Sendoro, bahkan Sindara adalah satu dari sedikit gunung di Jawa Tengah yang punya pesona lengkap: panorama indah, tradisi yang hidup, dan masyarakat lereng yang menjaga gunung seperti menjaga jiwanya sendiri.


    Jalur Pendakian: Dari Kledung yang Ramah Pemula Hingga Sigedang yang Sunyi


    Ada beberapa jalur resmi untuk naik ke Sindoro: Kledung (Temanggung), Alang-alang Sewu, Sigedang (Wonosobo), hingga Bansari. Namun, dari semuanya, Kledung adalah primadona pendaki pemula, jalur yang tidak terlalu ganas, tapi tetap menawarkan suguhan pemandangan yang membuat langkah terasa lebih ringan.


    Mulai dari:


    Ladang tembakau yang menghampar luas seperti permadani hijau


    Hutan pinus yang berdiri rapi seperti pagar alami


    Udara gunung yang dinginnya menusuk, tapi bikin rindu


    Setiap meter perjalanan seperti rangkaian postcard alam yang tak bosan-bosannya kita pandangi.


    Puncak "Mahameru Kecil": Kerucut Sempurna di Atas Dunia


    Sindoro mendapat julukan “Puncak Mahameru Kecil” bukan tanpa alasan. Kerucutnya yang hampir sempurna sering membuat pendaki merasa seperti sedang menapaki gunung ikonik di Jawa Timur, versi mini.


    Dari puncaknya, pendaki disuguhi panorama luar biasa:


    Gunung Sumbing berdiri gagah di sampingnya


    Merbabu dan Merapi tampak jauh seperti gunung-gunung yang tertidur


    Awan bergulung seperti samudra putih di bawah kaki


    Dan ketika sunrise datang, warna oranye-keemasan itu menyapu seluruh langit, ini menjadi momen yang membuat banyak orang kembali ke Sindoro, meskipun sekali pendakian kadang sudah cukup melelahkan.


    Lereng Sindoro: Tempat Di Mana Alam, Tradisi, dan Doa Bertemu


    Bagi warga di kaki Sindoro, gunung bukan hanya tempat wisata yang dipadati pendaki setiap weekend. Lebih dari itu, ia adalah:


    Penyangga kehidupan


    Rumah spiritual


    Sumber air dan rezeki


    Karena itulah setiap tahun masyarakat mengadakan sedekah bumi atau ruwatan gunung. Dalam tradisi ini, hasil bumi mulai dari sayur, padi, buah diarak dan kemudian dilarung atau dikembalikan ke tanah. Ini cara mereka berterima kasih pada alam, sekaligus menjaga harmoni sebagaimana filosofi Jawa: memayu hayuning bawana, sebagau bagian dari menjaga keseimbangan dunia.


    Tak hanya tradisi. Di sekitar Sindoro terdapat:


    Sumber air panas


    Air terjun tersembunyi


    Kebun teh yang luasnya seperti karpet hijau yang tak bertepi


    Banyak wisatawan yang datang bukan untuk mendaki, tetapi sekadar menikmati keindahan lerengnya yang tenang.


    Sindoro dan Ekowisata: Gunung yang Dijaga, Bukan Dieksploitasi


    Dalam beberapa tahun terakhir, Sindoro menjadi pusat ekowisata. Pemerintah daerah dan komunitas pecinta alam mulai mendorong konsep wisata yang lebih ramah lingkungan: meminimalkan sampah, mengedukasi pendaki, serta memberdayakan warga lokal.


    Salah satu wujudnya adalah Basecamp Kledung Eco Park sebagai tempat yang bukan cuma titik naik gunung, tapi juga ruang belajar tentang lingkungan dan konservasi.


    Lebih dari Gunung, Ia Adalah Cerita


    Sindoro punya banyak nama, dan masing-masing membawa sejarah budayanya sendiri. Namun apa pun penyebutannya, gunung ini selalu menjadi:


    Penjaga Wonosobo dan Temanggung


    Kebanggaan masyarakat Jawa


    Ruang sunyi tempat manusia mengingat kembali dirinya sendiri


    Sindoro bukan hanya tempat untuk naik turun dengan napas ngos-ngosan. Ia adalah gunung yang mengajak kita belajar: tentang alam, tentang masyarakat yang hidup selaras dengannya, dan tentang pentingnya menjaga apa yang sudah diwariskan pelan-pelan oleh para leluhur.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +