• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Soto Sutri Sokaraja: Semangkuk Soto, Sebakul Kenangan Sejak 1980-an, Ini Lokasi Lengkapnya!

    , 16.10 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Soto Sutri Banyumas
    Berada di depan warung Soto Sutri yang khas dan legendaris di Banyumas.

    Wonosobo Media – Di antara hiruk pikuk lalu lintas Jalan Pramuka, Sokaraja Kulon, Banyumas.


    Ada satu aroma yang selalu berhasil mengusik ingatan dengan kaldu gurih soto sapi yang sudah jadi legenda sejak Orde Baru. 


    Nama warungnya sederhana yaitu warung Soto Sutri. Tapi jangan tanya soal sejarah dan rasanya, sebab di balik namanya yang pendek itu, tersimpan kisah panjang penuh perjuangan, keuletan, dan tentu saja, kenikmatan.


    Diketahui, berdiri sejak tahun 1984, Soto Sutri bukan cuma tempat makan. Warung ini menjadi monumen kuliner Banyumas yang masih berdiri tegak hingga hari ini. 


    Uniknya, dari warung soto yang khas satu ini meski sudah buka cabang, rasanya tetap sama. Ini soto, bukan franchise cepat saji.


    Warung Soto Sutri buka sejak jam 9 pagi. Saat tim kami menyambangi warung legendaris ini, masih bisa menikmati sajian yang khas di Banyumas ini.


    Apalagi ketika baru saja sampai, suasana langsung terasa hidup. Kita bakal disambut tukang parkir yang sibuk menata motor hingga mobil di parkiran.


    Parkiran padat. Pengunjung hilir-mudik, dan begitu masuk sekitar warung soto Sutri ini kita bakal disambut meja yang bebas kita pilih untuk menikmati kudapan ini.


    Aroma kuah soto yang dibawa angin akan membuat kita semakin penasaran. Ketika pesanan datang kita bakal tak sabar ingin segera mencicipinya.


    Kita bisa mencicipi kuahnya before-after setelah bercampur bumbu kacang yang khas telah diracik lho.


    Soto Sokaraja Rasa Rumah: Bening, Gurih, dan Kacang yang Bikin Nagih 


    Tak seperti soto kebanyakan yang kuahnya kuning atau bersantan, Soto Sutri memilih jalan berbeda.


    Sajian Soto Sutri ini memiliki kuah bening tapi nendang, dipadu bumbu kacang yang kental tapi nggak lebay. 


    Rasanya? Kombinasi gurih, manis, dan asin yang nyatu dalam satu sendokan ketupat, tauge, soun, irisan daging sapi empuk dan tentunya kerupuk soto mantapp.

    Soto Sutri Banyumas
    Tampilan semangkuk Soto Sutri yang menggoda, dengan sambal kacang disampingnya siap dipadukan sesuai selera.


    Satu lagi yang bikin nagih, yaitu tidak pelit daging. Ketika zaman harga daging melambung, Soto Sutri tetap royal. Irisan dagingnya yang melimpah, pantas saja pelanggan loyal.


    Soto Sutri 1 dan 2: Dua Warung, Satu Rasa, Nol Kompromi


    Dikabarkan juga, selepas sukses dengan warung pertamanya, warung Soto Sutri ini juga membuka cabang kedua tak jauh dari lokasi awal.


    Tapi jangan khawatir, meski beda lokasi, rasanya tetap konsisten. Resepnya sama, tak ada modifikasi bumbu ala-ala demi “pasar anak muda”.


    Bahkan, keduanya sama-sama laris. Kalau pas liburan Lebaran atau Natal-Tahun Baru, dua-duanya bisa tutup lebih cepat karena... ya sotonya sudah habis duluan.


    Semua ini bermula dari halaman rumah. Tahun 1980-an, Ny. Sutri mulai meracik soto dari dapur kecilnya, menjajakan ke tetangga dan acara desa. Modalnya? Cuma Rp10 ribu.


    Tapi dari modal kecil itu, lahirlah kekonsistenan rasa yang bertahan lebih dari empat dekade. 


    Diketahui juga, warung resminya baru dibuka pada 21 April 1984, bertepatan pada hari itu teracik dari tangan seorang perempuan Banyumas inilah lahir salah satu ikon kuliner paling dicari di Sokaraja.


    Salah satu kekuatan dari Soto Sutri ini yaitu: keluarga ikut turun tangan langsung. Bukan hanya nama keluarga yang dipakai, tapi juga tangan keluarga yang menyajikan. 


    Mulai dari dapur, penyajian, sampai pelayanan yang semuanya dilakukan oleh kerabat dan sanak saudara.


    Cabang pertama dibantu lima orang. Cabang kedua, yang lebih ramai, dibantu sepuluh orang. Kalau sedang musim ramai, tenaga tambahan pun didatangkan, tapi tetap dari lingkaran dekat.


    Pelanggan dari Mana-Mana, Tapi Rasa Tetap Sama


    Pecinta sajian kuliner Soto Sutri bukan hanya dari Banyumas saja lho! Melainkan ada yang datang dari Jakarta, Bandung, Wonosobo, Semarang, Jogja, bahkan Sumatera dan Papua. 


    Mereka biasanya mampir saat mudik atau libur panjang. Beberapa bahkan mengaku: sudah makan soto ini sejak masih SD, sekarang sudah punya cucu.


    Kenapa bisa setia? Karena rasanya tak berubah. Soto Sutri bukan sekadar makanan, tapi kenangan yang bisa disantap dengan sambal dan kerupuk.


    Soto Sutri, Warung yang Tak Butuh Gimmick untuk Bertahan


    Di zaman di mana warung harus berlomba-lomba tampil estetik di Instagram, Soto Sutri tetap jadi primadona tanpa filter, tanpa neon sign, tanpa papan “viral di TikTok”.


    Warung soto khas di Banyumas ini jual cuma satu: kejujuran dalam rasa. Jika sedang berada di Banyumas atau melintas di Sokaraja, jangan cuma cari oleh-oleh. 


    Soalnya, kita perlu juga singgah cari soto. Cari kenangan, tepatnya dimana? Ya di warung Soto Sutri dong.***


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +