![]() |
GWSM: Ketika Seni Tradisional dari Magelang Manggung di TikTok dan Tetap Bikin Merinding |
Wonosobo Media - Kalau biasanya anak muda nongkrong sambil ngopi, beda cerita sama sekelompok pemuda di Dusun Pakeron, Kelurahan Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
Tahun 2016, alih-alih bikin klub futsal atau band indie, mereka malah membentuk kelompok kesenian tradisional bernama GWSM yaitu singkatan dari Garuda Wisnu Satria Muda.
Ternyata, keputusan itu nggak cuma keren, tapi juga bikin mereka viral. TikTok, Instagram, sampai YouTube, semua pernah jadi panggung mereka.
Bahkan, kalau kamu ketik “GWSM” di pencarian, kemungkinan besar akan ketemu video pertunjukan mereka yang penuh energi dan aura mistis.
Kenapa GWSM Spesial?
Karena mereka nggak cuma “nari-nari doang”. GWSM adalah perpaduan seni tari, musik, drama, plus cerita-cerita pewayangan yang melegenda dari Pandawa, Kurawa, sampai Bima.
Salah satu andalan mereka adalah pertunjukan perang Bharatayudha. Bayangkan, dentuman gamelan yang megah, gerakan penari yang luwes tapi garang, dan ekspresi wajah yang bikin penonton lupa kalau mereka lagi duduk di kursi plastik.
Nilai plusnya, GWSM bukan cuma jual tampang dan gerak, tapi juga pesan moral. Setiap cerita yang dibawakan mengandung nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan integritas sesuatu yang jarang kita dapat dari timeline media sosial yang isinya sering kali cuma debat receh.
GWSM dan Misi Besarnya
Bagi mereka, tampil itu bukan sekadar hiburan. GWSM berdiri dengan niat besar: melestarikan seni dan budaya Indonesia.
Mereka sadar, kalau nggak ada yang bergerak, seni tradisional bisa tenggelam di tengah arus konten-konten instan.
Jadi, mereka memilih untuk mengawinkan budaya lama dengan strategi panggung modern biar yang nonton nggak cuma bapak-bapak pecinta wayang, tapi juga Gen Z yang biasanya betahnya scrolling TikTok.
Keberadaan GWSM sendiri sebagai pengingat bahwa seni tradisional bisa relevan, bahkan viral, kalau dibawakan dengan penuh jiwa.
Kebetulan sekali Magelang, mau nggak mau, jadi semakin dikenal bukan hanya karena candi atau kulinernya, tapi juga karena kelompok seni yang satu ini.
Jadi, kalau suatu hari kamu nemu video perang Bharatayudha versi GWSM di FYP, jangan langsung di-skip.
Siapa tahu, itu jadi awal kamu jatuh cinta sama seni tradisional yang ternyata bisa sekeren itu.