• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Kota Lama Ibarat Netherlands di Tengah Jawa, Bikin Kita Merasa Nyasar Seperti ke Eropa

    , 09.01 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Netherlands di Tengah Jawa, Bikin Kita Merasa Nyasar ke Eropa
    Netherlands di Tengah Jawa, Bikin Kita Merasa Nyasar ke Eropa

    Wonosobo Media - Kalau dengar kata “Eropa”, pikiran kita biasanya langsung terbang ke Paris, Amsterdam, atau Venice. 


    Padahal, nggak perlu paspor tebal-tebal buat ngerasain suasana Belanda tempo dulu. 


    Cukup datang ke Kota Lama Semarang, dan selamat: Anda sudah resmi nyasar ke “Little Netherlands” di tanah Jawa.


    Kota Lama, Potongan Belanda di Tengah Tropis


    Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar. Bangunannya masih tegak dengan gaya khas Eropa abad ke-18: jendela tinggi, kaca patri, atap segitiga, plus kanal yang bikin vibes-nya mirip-mirip Amsterdam. 


    Bedanya, di sini panasnya bukan main—jadi jangan kaget kalau vibes Belandanya agak bercampur keringat.


    Jadi jangan heran kalau banyak wisatawan yang begitu masuk Kota Lama langsung sigap buka kamera. 


    Bangunan-bangunan lawasnya memang fotogenik banget buat dijadikan latar IG story, entah bergaya vintage, retro, atau sekadar gaya “nongkrong sok-sokan intelektual”.


    Ikon Wajib di Kota Lama: Blenduk dan Teman-Temannya


    Kalau cuma mau foto-foto, boleh. Tapi kalau pengen nyemplung lebih dalam, coba mampir ke beberapa spot wajib ini:


    Gereja Blenduk: Dibangun sejak 1753. Kubahnya bulat (atau dalam bahasa Jawa: “mblenduk”), jadi gampang banget dikenali. Tempat ini udah kayak “landmark resmi” Kota Lama.


    Taman Srigunting: Tempat leyeh-leyeh dengan suasana teduh. Pas di sebelahnya ada Pasar Klitikan, surganya barang antik. Mau beli mesin tik jadul atau radio tua? Monggo.


    Museum 3D & Galeri Seni: Nah, biar nggak dibilang hanya melulu “museum debu”, ada juga sentuhan modern di sini. Bisa jadi hiburan anak-anak muda yang nggak kuat lama-lama lihat bata ekspos.


    Revitalisasi: Dari Kumuh Jadi Keren


    Sempat ada masa ketika Kota Lama lebih mirip gudang berdebu daripada destinasi wisata. Tapi sejak revitalisasi beberapa tahun lalu, wajahnya berubah total. 


    Jalan-jalan diperbaiki, lampu-lampu ditata, gedung tua diperbaiki tanpa kehilangan sisi klasiknya.


    Sekarang, kawasan ini bukan cuma jadi tempat wisata, tapi juga penggerak ekonomi kreatif. Banyak kafe, galeri, dan studio kreatif bermunculan. 


    Jadi, kalau pun kamu bukan pecinta sejarah, minimal bisa jadi pecinta kopi sambil pura-pura baca buku di bangunan kolonial.


    Kenapa Harus ke Kota Lama Semarang?


    Spot Foto Anti Gagal: Setiap sudutnya instagramable.


    Belajar Sejarah Tanpa Ngantuk: Bangunan tua jadi guru paling sabar.


    Ngopi di Tengah Nostalgia: Café-café tematik siap nemenin nongkrong.


    Rasa Eropa dengan Harga Jawa: Nggak perlu visa, cukup modal bensin dan kopi hitam.


    Kota Lama Semarang itu ibarat mesin waktu. Beda dengan museum yang kadang terasa kaku, di sini sejarah masih hidup dan bisa diajak nongkrong bareng. 


    Jadi kalau suatu hari kamu pengin foto ala-ala turis Belanda tapi paspor masih kosong, pergilah ke Kota Lama. 


    Siapa tahu, di antara bata tua dan kubah Blenduk, kamu ketemu cerita yang nggak kalah manis dari stroopwafel.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +