• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Kelahiran Baru: Kelahiran Batin dan Kearifan Jawi, Antara Ngaji, Laku, dan Luberan Cahaya

    , 15.47 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Kelahiran Baru: Kelahiran Batin dan Kearifan Jawi, Antara Ngaji, Laku, dan Luberan Cahaya
    Kelahiran Baru: Kelahiran Batin dan Kearifan Jawi, Antara Ngaji, Laku, dan Luberan Cahaya


    Wonosobo Media - Dalam khasanah kebudayaan Jawi ada sebuah istilah yang biasanya selaras dengan proses sebuah kelahiran. Istilah ini adalah "Kelahiran Baru", pada momen waktu tertentu.


    Bukan pada proses dan prosesi kelahiran secara lahiriah, tetapi lahir secara batin yang diperkirakan setiap selapan (35 hari) sekali katanya. 


    Tak heran jika ada ungkapan, agar hatinya tidak keras perlu sekali untuk berkumpul dengan orang-orang saleh atau istilah mudahnya yaitu:ngaji


    Seperti menjadi sebuah hal untuk merefresh atau reset dalam diri dari sebuah 'kelahiran' menuju 'kelahiran' berikutnya. 


    Sebagai mualaf Jawi perihal ini menjadi menarik dan bikin kagum, ternyata urusan yang dianggap remeh temen dan mendasar pun telah disiapkan oleh para pendahulu. 


    Bahkan mulai dari kelahiran, urusan mandi, dan urusan kebiasaan sehari-hari.


    Hingga terdapat sebuah doa yang "nyengget langit" yang selaras dan menjadi teringat kutipan dari seseorang, "Muhammad kan Hamba" atau memang dirasa kejauhan ya para pewarisnya.


    Tapi sementara ini masih seperti utopis, sehingga ya biasa-biasa saja cara menyikapi hal ini dengan laku yang sederhana dan menikmati kalimat "luberono nur e neng guruku, neng para ngulama', para leluhur".


    Sehingga ketika luber atau meluap, kita juga kecipratan turut serta kanugerahan luberan cahaya itu.***



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +