• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Nderes Sepanjang Hayat: Warisan Laku Mbah Muntaha yang Perlu Dicoba

    , 13.31 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Mbah Muntaha
    Ilustrasi: foto tafsir Al Quran karya Mbah Sholeh Darat Semarang.

    Wonosobo Media - Para sesepuh, ngulama, guru pada zaman dahulu telah mewariskan formula, wirid dan wadhifah kebiasaan yang telah diistiqomahkan dilakukan bertahun-tahun sampai akhir hayatnya.


    Hal seperti itu kita tinggal mencoba dan melanjutkan sebuah amalan, kebiasaan sesuka hati, istilahnya custom. 


    Ada sebuah formula yang dianggap berat, ringan sebenarnya hal itu ukuran dari diri kita sendiri yang menimbang-nimbang dengan ukuran perhitungan sesaat. 


    Padahal para sesepuh tersebut ketika menularkan kepada anak-cucunya ya tidak ada urusan kalkulasi.


    Terdapat kisah secara laku dari Mbah Muntaha terkait kebiasaan sehari-hari yang tidak pernah jauh dari Al-Quran, tak heran jika ada ungkapan tindak tanduk beliau ya sesuai dengan kalimat "Al-Qur'an sepanjang hayat."


    Sebuah kisah ini diceritakan oleh santrinya, sebut saja "bapak" bahwa Mbah Muntaha itu tindak, tingkah lakunya selaras dengan Al-Qur'an dan sunnahnya Kanjeng Nabi beserta para pewarisnya.


    Mbah Muntaha dalam satu minggu mesti mengkhatamkan Al-Quran. Meski diselingi dengan kegiatan lainnya, seperti tindakan, ada tamu, tetep bisa mengkhatamkan bacaanya. 


    Ibaratnya jatah hari itu ya harus selesai nderesnya hari itu pula.


    Pembagiannya misalnya mulai hari Jum'at 5 juz, Sabtu 5 juz. Ahad 4 juz, Senin 4 juz, Selasa 4 juz, Rabu 4 juz, dan Kamis sore sudah khatam 30 juz.


    Secara haliyah, kebiasaan suluk atau lelaku yang dilakukan oleh Mbah Muntaha ini waktu untuk hal yang bermanfaat. Tidak ada waktu nganggur.


    Sebab misalnya ketika nderesnya hari itu sudah selesai, Mbah Muntaha kadang membaca buku, mutholaah, juga baca koran, sampai ketika gerah pun tetap nderes dan nderes.


    Sehingga hal seperti itu bisa menjadi pengingat diri kita untuk memilih dan nandangi sebuah formula yang telah diteladankan.


    Menutup tulisan ini jadi teringat sebuah ungkapan menarik, "Wong sibuk nganggo Qur'an dongane sak duwure seng dungo." 


    Nah ungkapan seperti ini juga menjadi sebuah poin tambahan lagi bukan? Tinggal kapan melaksanakannya. 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +