• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    news google

    Iklan

    Bukan Viral, Tapi Membekas, Mbah Mun dan Dakwah Tanpa Drama

    , 20.00 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia
    Mbah Muntaha Alhafidz
    Ilustrasi: Mbah Muntaha Alhafidz di acara pelantikan Akper Wonosobo.

    Wonosobo Media - Berada di zaman serba instan dan kadang penuh drama ini, ada satu sosok ulama yang dakwahnya tenang, adem, tapi menghujam—seperti air sumur tua yang jernih dan tak pernah kering. 


    Ia adalah KH. Muntaha Al-Hafidz, atau yang akrab disebut Mbah Mun. Dakwahnya tak sekadar dengan pengeras suara atau selewat ceramah viral, melainkan lewat perbuatan dalam aktivitas sehari hari atau kerap disebut dakwah bil hal.


    Dakwah bil hal, gampangnya, itu dakwah yang dilakukan bukan dengan banyak bicara, tapi dengan aksi nyata.


     Misalnya seperti menjaga adab, bekerja tekun, sabar menghadapi hidup, membantu sesama, dan tentu saja, ngaji nderes Al Qur'an dengan istiqomah.


    Mbah Mun adalah contoh paling konkret. Sepanjang hidupnya, Al-Qur’an jadi kompas utama. Nggak cuma dibaca, tapi benar-benar dihidupi. 


    Waktu luangnya diisi dengan wirid dan murajaah (mengulang hafalan) Al-Qur’an, sambil berjemur misalnya di serambi rumah. Sambil menjemur tubuh, jiwa pun disiram ayat suci.


    Ngaji Sak Ayat, Tapi Rutin


    Di pesantren Kalibeber, Mbah Mun dikenal sebagai guru yang ngemong. Santri datang setoran hafalan dengan tertib, tanpa tekanan.


     Slogannya sederhana tapi mengena: "Ngaji o walaupun sak ayat." Bukan berarti malas-malasan, tapi menanamkan bahwa mengaji itu bukan beban, melainkan kebutuhan jiwa.


    Santri yang dianggap "nakal" pun nggak pernah dikeluarkan. 


    Bisa diibaratkan seperti ini, "Santri dipondokkan supaya jadi baik. Kalau dikeluarkan, siapa yang akan mewadahi mereka?" Begitu laku teladan yang dilakukan Mbah Muntaha.


    Sosok yang welas, lembut tapi tegas. Kasih sayang yang nyata, bukan sekadar slogan motivasi.


    Welas Asih Tanpa Batas


    Sikap welas asih Mbah Mun nggak cuma untuk santri. Masyarakat Kalibeber pun merasakan sentuhan hangatnya. Santun, ramah, dan tidak suka menghakimi. Pokoknya, kalau ketemu Mbah Mun, hati jadi adem, pikiran tenang. Dakwahnya merasuk.


    Rahasia Panjang Umur Ala Mbah Mun


    Suatu hari, saat berkunjung ke luar negeri, Mbah Mun ditanya oleh tim medis: "Apa resep awet muda dan sehat sampai usia lanjut?" Jawaban beliau nggak ribet:


    Rutin membaca Al-Qur’an, Rajin olahraga, dan Suka menolong orang lain.


    Tiga hal sederhana yang sering kita abaikan, tapi justru jadi kunci vitalitas hidup, yang bikin kagum, Mbah Muntaha menjalankan semua itu dengan istiqomah. 


    Bukan karena ingin panjang umur, tapi karena ingin hidupnya berkah.


    Dakwah yang Menyentuh, Bukan Menggurui


    Dakwah Mbah Mun adalah dakwah yang tak menuntut viral, tapi membekas dalam. Dakwah yang tidak menggugah emosi sesaat.


    Namun dengan menyentuh hati yang dalam. Dakwah lewat laku, bukan hanya kata. hal ini lah justru lebih menancap di jiwa.


    Kalau hari ini banyak yang bicara soal dakwah digital, konten islami, atau gaya ceramah yang serba modern.


     Jangan lupakan bahwa dakwah paling dahsyat justru sering datang dari orang-orang yang tak banyak bicara tetapi setiap laku tindak-tanduknya adalah pelajaran.


    Ngaji sak ayat, tapi sak lawase urip. Itu salah satu poin penafsiran diri kita ini menjadi prinsip minimal, yang menjadi bagian dari warisan Mbah Mun yang tak akan lekang oleh zaman.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid

    Yang Menarik

    +