• Jelajahi

    Copyright © Wonosobo Media
    Wonosobo Media Network

    Iklan

    Haul Solo Bukan Sekadar Acara, Tapi Simbol Rindu yang Tak Pernah Usai

    , 20.29 WIB
    KedaiKlenik | Madu Murni Indonesia

     

    Haul Solo 2025
    Haul Solo Bukan Sekadar Acara, Tapi Simbol Rindu yang Tak Pernah Usai

    Wonosobo Media - Jutaan orang berkumpul di satu sudut Kota Solo, tumpah ruah dalam acara peringatan haul yang bertajuk dikenal dengan Haul Solo.


    Haul pengarang kitab maulid Simtuddurar. Sosok yang diselenggarakan haulnya ini sebenarnya makamnya ada di Hadramaut, ribuan kilometer dari Solo


    Kenapa bisa sebegitu banyak pecintanya di Indonesia, selain untuk menghaturkan kecintaan kepada Kanjeng Nabi.


    Merasa beruntung bisa mengikuti dan nderek hurmat di Solo menjadi pengalaman tersendiri, haul ini sendiri diinisiasi oleh putra sang sahibul haul yaitu habib Alwi bin Ali Al-Habsyi.


    Habib Muhammad bin Idrus Surabaya dulu yang mengadakan di Surabaya pertama, kemudian diminta habib Ali Kwitang, meskipun di Hadramaut juga di waktu tertentu ada acara maulid yang juga dihadiri oleh ribuan lautan manusia.  


    Sementara di Indonesia yang meminta ada acara maulid ini oleh habib Ali bin Abdurrahman juga ingin mengadakan haul di rumahnya.


    Terus oleh habib Muhammad bin Idrus mengatakan jangan, haul nanti orangnya yang akan mengadakan akan datang dan hal itu dikatakan di Hadramaut, belum ada rencana di Indonesia untuk acara seperti ini.


    Awalnya haul ini juga masih jarang yang datang dan bisa dikatakan masih bisa dihitung oleh jumlah istilahnya dihitung oleh jari. Dari 10 hingga 30 orang dan paling banyak mungkin 50 orang. 


    Namun yang datang seperti habib Ahmad bin Abu Bakar, habib Ja'far bin Syaihon, habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid, habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, habib Salim bin Ahmad bin Jindan, habib Ali bin Husain Al Attas, habib Husain Haddad, hingga para kiai dan masyayikh.


    Haul solo ini digelar sebagai ungkapan kerinduan kepada Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi terkait dengan kesalehan dah istiqomah yang tidak pernah peduli dengan dunianya, dia dedikasikan seluruh waktunya untuk ummat. 


    Terdapat pesan menarik jadilah engkau ayah seperti beliau (habib Ali bin Muhammad Al Habsyi) kepada anak-anaknya.


    Ketika tidak ada beliau, sehingga merasa sedih sebab tidak ada figur yang penyayang dan sayang mendidik.


    Pada zaman dahulu habib Ali punya majelis tahunan yang sangat besar dihadiri puluhan ribu orang di masa itu, bisa kita bayangkan tidak ada medsos beritanya juga hanya dari mulut ke mulut bisa mengumpulkan puluhan ribu orang itu kan luar biasa.



    Diketahui, pada waktu itu habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi mengadakan maulid tahunan setiap Kamis Rabiul Awal sebagaimana diadakan oleh habib Ali.


    Kemudian berlanjut sampai habib Ali wafat maka acara itu masih terus berlanjut dan akhirnya suatu hari habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi diakhir maulid ia mengatakan maulid tahunan ini, tahun depan akan diadakan di Kwitang dan dipimpin oleh habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi.


    Saat itu sudah ada banyak yang firasat bahwa tahun depan habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi sudah tidak ada di majelis maulid.


    Karena acara sepeninggal habib Ali itu tak hanya sekadar maulid tapi juga mengenang habib Ali maka ketika itu habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi kalau maulid ada di Kwitang, terus kalau haulnya Habib Ali gimana, maka kata habib Abdurahman Al Habsyi nantinya haul dari habib Ali Al Habsyi akan ada yang mengadakan. 


    Jadi ketika habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi wafat, habib Alwy belum sampai ke Indonesia belum hijrah ke tanah air.


    Sehingga setelah hijrah nya habib Alwy ke indo maka murid murid ayahnya mendatangi dan akhirnya diselenggarakan haul habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.


    Jadi haul itu adalah murid dari seorang guru yang berkumpul bersama di hari wafatnya seorang guru dan akan mendoakan guru tersebut, dan mungkin akan mengenang kebaikannya saat duduk bersama tersebut, itu namanya haul.


    Akhirnya diadakan lah haul habib Ali bin Muhammad Al Habsyi bertempat di Solo dan terus ada hingga sekarang ini.


    Selain sosok habib Ali bin Muhammad Al Habsyi ada sosok lain seperti Habib Anis bin Alwy Al Habsyi seorang yang mengemban amanah agar tetap mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh sang ayah.

    Bagi sebagian orang, mungkin haul hanyalah acara tahunan. Tapi bagi mereka yang datang ke Solo, haul adalah perjalanan batin.


    Perjalanan yang menembus jarak, waktu, dan bahkan kematian.


    Habib Ali memang telah lama berpulang, tapi ajarannya, cintanya, dan semangatnya untuk menghidupkan shalawat rasa katresnan kepada Kanjeng Nabi, masih terasa hidup di antara lautan manusia itu.


    Boleh jadi, di tengah hiruk-pikuk dunia hari ini, Haul Solo mengingatkan kita pada satu hal sederhana: bahwa rindu yang tulus tak pernah butuh jarak.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    iklan mgid