 |
Tradisi Yang Selalu Menghidupkan Keindahan Langit Wonosobo: Java Balloon Attraction 2025
Wonosobo Media- Kota asri nan sejuk yang berada di daratan tinggi Jawa Tengah dengan tradisi yang tak pernah luntur bersamaan dengan indahnya alam yang dimiliki.
Hangat matahari yang menyambut pagi bersamaan dengan kedatangan lembutnya kabut. Masyarakat Wonosobo hadir mewarnai langit dengan warisan budaya leluhur yang kaya akan keindahan, kebudayaan, dan kebersamaan.
Acara Java Balloon Attraction ini diselenggarakan pada hari Minggu, 6 Juli 2025 dimulai pukul 06.00 WIB di Kawasan Wisata Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo. Saat ini, acara balon udara ini menjadi salah satu dari 10 acara unggulan yang dimiliki oleh Jawa Tengah tahun 2025.
Keistimewaan acara balon udara ini, terletak pada atraksi yang diikuti setiap balon udara untuk membentuk formasi yang memukau sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikan balon udara secara langsung.
Java Balloon Attraction tidak hanya menjadi sebuah simbol pertunjukan saja, akan tetapi juga upaya pelestarian kebudayaan yang telah diturunkan secara turun-temurun oleh para leluhur masyarakat Wonosobo.
Berdasarkan laporan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam artikelnya yang berjudul “Kantor Wilayah Kemenkum Jateng Gali Potensi Kekayaan Intelektual Festival Java Ballon Attraction” pada situs https://jateng.kemenkum.go.id tradisi ini sudah diturunkan turun-temurun oleh masyarakat Wonosobo dan pertama kali tercatat sejak tahun 1920-an.
Awal mulanya, masyarakat Wonosobo menerbangkan balon udara adalah sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas kesempatannya dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dan sholat Idulfitri di tahun tersebut.
Dari filosofi makna tersebut, balon udara terus dilaksanakan setiap tahunnya. Adanya keresahan penerbangan balon udara bagi industri penerbangan, memunculkan kebijakan balon udara diterbangkan secara ditambatkan.
Ditambat disini memiliki arti bahwa balon udara akan diikat dengan tanah melalui tali tambat. Sehingga balon udara tidak akan terbang secara bebas hingga mengganggu industri penerbangan.
Sebelum penampilan Java Balloon Attraction, Komunitas Balon Wonosobo telah menyeleksi terlebih dahulu para peserta yang turut dalam pembuatan balon udara hingga pada akhirnya sebanyak 36 balon terbaik ditampilkan karyanya dalam acara istimewa Wonosobo ini.
Tidak hanya ada pada atraksi balon udara bersama formasi yang dimilikinya saja. Namun juga dimeriahkan oleh tarian tradisional bersama dengan lantunan musik gamelan, dan pertunjukan kesenian lainnya. Merdu lantunan gamelan disertai ramainya sorak penonton memberikan suasana semarak di pagi hari Wonosobo yang beriklim sejuk.
Para warga dan wisatawan tampak berantusias mengikuti acara ini dengan penuh kegembiraan dan berlomba-lomba mengabadikan momen yang spesial ini.
Java Balloon Attraction, hadir tidak hanya sebagai sarana pertunjukkan balon udara saja. Namun juga sebagai wadah peningkatan pendapatan masyarakat setempat melalui bazar kuliner yang disediakan pemerintah Wonosobo bagi masyarakat setempat.
Adanya acara ini, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Kota Wonosobo. Melalui tradisi balon udara yang dibuka secara umum, pemerintah berharap kunjungan wisatawan domestik dapat meningkat. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Wonosobo pun meningkat, mulai dari industri kreatif, UMKM, penginapan, hingga kuliner yang dimiliki oleh warganya.
Java Balloon Attraction ini, berhasil mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dalam membantu proses perolehan hak cipta merek di Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pengakuan ini menjadi langkah awal Kota Wonosobo dalam meningkatan pertahanan identitas kebudayaan yang telah diwariskan oleh para leluhur. Masyarakat perlu melestarikan tradisi leluhur ditengah modernisasi zaman sekarang.
Melalui penggabungan antara aspek tradisi leluhur, kesenian dan pariwisata, Java Balloon Attraction adalah bukti bahwa Wonosobo bukan hanya sebagai kota asri nan indah saja, namun juga keindahan langitnya yang selalu dihidupkan oleh tradisi para leluhur.***
*Jokeishia Ulibasa Wilujeng br. Hutagalung. Saat ini penulis sedang mengenyam pendidikan di program studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. Ia bisa juga dijumpai di akun media instagram @jjoeshia.
