 |
Ini Dia! Kuliner Wonosobo: Jejak Rasa dari Mie Ongklok hingga Sajian di Pinggir Kali |
Wonosobo Media - Kabupaten Wonosobo memang tak pernah kehabisan cara untuk membuat orang jatuh hati. Selain hawa dingin yang ramah bagi jaket dan jakun yang gampang bergetar, kota ini juga punya satu kekuatan lain: urusan perut yang selalu berhasil bikin rindu.
Dari warung legendaris sampai kedai dengan pemandangan alam, Wonosobo menyimpan ragam rasa yang layak disinggahi, bahkan sekadar untuk menghangatkan badan setelah muter Dieng.
Berdasarkan ulasan terbaru di Google Maps, berikut lima tempat makan yang belakangan ini paling sering jadi tujuan wisatawan maupun warga lokal. Bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal pengalaman.
Mie Ongklok Longkrang: Rasa yang Tak Pernah Pensiun
Kalau kuliner Wonosobo adalah sebuah cerita, maka Mie Ongklok Longkrang adalah bab pembukanya. Beralamat di Jalan Pasukan Ronggolawe No.14, Longkrang, tempat ini sudah lama jadi rujukan utama bagi siapa pun yang ingin mencicipi rasa paling “Wonosobo”.
Mie kuning yang disiram kuah kental berbumbu ebi dan kanji itu bukan sekadar makanan, tapi penanda identitas.
Disajikan bersama sate sapi gurih dan tempe kemul hangat, seporsi mie ongklok di sini seperti pengingat bahwa kesederhanaan bisa terasa sangat mewah. Dengan rating 3,9 dari 146 ulasan, warung ini tetap berdiri sebagai legenda yang tak lekang oleh waktu.
Soto EDS: Kuah Gurih yang Dirindukan
Berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.118, Soto EDS dikenal dengan kuah sotonya yang gurih, ringan, tapi nendang. Soto sapi hangat, nasi putih, dan tempe kemul jadi kombinasi yang sering membuat orang berniat “cuma sarapan”, lalu pulang dengan perut terlalu bahagia.
Meski saat ini tutup sementara, nama Soto EDS masih sering disebut dalam obrolan kuliner Wonosobo. Banyak pengunjung berharap tempat ini segera buka kembali. Jadi, sebelum berangkat, ada baiknya cek dulu jam operasional terbarunya.
RM Sari Rasa: Masakan yang Rasanya Seperti Pulang
Tak semua orang mencari sensasi. Sebagian hanya ingin makan yang rasanya “rumah”. RM Sari Rasa di Jalan Bhayangkara No.19 menawarkan itu. Dengan sajian masakan Nusantara ala rumahan, tempat ini menghadirkan nasi rames, ayam bakar, hingga sambal bawang yang sederhana tapi ngena.
Ratingnya memang tak tinggi—3,0 dari 8 ulasan—namun justru di situlah daya tariknya. Makan di sini seperti makan di rumah saudara: tak banyak gaya, tapi bikin tenang.
Warung Makan Bu Umi: Dapur Jawa yang Jujur
Di Jalan Diponegoro No.75, Warung Makan Bu Umi menjadi pilihan favorit bagi pencinta masakan Jawa autentik. Dengan rating 4,2 dari 50 ulasan, warung ini dikenal karena rasa yang konsisten, porsi yang pas, dan harga yang bersahabat.
Menu seperti sayur lodeh, tempe bacem, dan ikan goreng hadir tanpa basa-basi. Rasanya jujur, seperti masakan ibu di rumah. Cocok bagi siapa saja yang ingin makan enak tanpa harus berpikir keras.
Kedai Pinggir Kali: Makan, Alam, dan Waktu yang Melambat
Jika ingin pengalaman makan yang berbeda, Kedai Pinggir Kali di Gang Kemiri Ngedam No.86, Pagerkukuh, bisa jadi jawabannya.
Duduk di tepi sungai, kita bakal ditemani gemericik air dan udara sejuk, sehingga bikin nyaman dan tenang dan betah berlama-lama dan membuat waktu terasa berjalan lebih pelan.
Dengan rating 4,5 dari 70 ulasan, kedai ini tak hanya mengandalkan pemandangan. Menu seperti Es Teler Aloha, Timlo, dan Dimsum membuktikan bahwa rasa tetap jadi prioritas.
Berada di Kedai Pinggir Kali ini kita, makan bukan sekadar urusan kenyang, tapi juga soal menikmati suasana.
Wonosobo dan Cerita yang Selalu Bisa Dimakan
Dari mie ongklok legendaris hingga kedai pinggir sungai yang menenangkan, Wonosobo menawarkan ragam cita rasa yang membuat perjalanan terasa lebih lengkap. Setiap tempat punya cerita, setiap hidangan punya kenangan.
Sebelum berkunjung, pastikan mengecek jam buka terbaru dan ulasan pengunjung di Google Maps. Sebab di Wonosobo, kadang yang paling nikmat bukan cuma makanannya, tapi juga momen saat mencarinya.
