 |
Enam Tempat Makan di Temanggung yang Wajib Masuk Bucket List 2025 |
Wonosobo Media - Temanggung, tanah di antara dua gunung Sindoro dan Sumbing, bukan cuma soal udara dingin dan tembakau.
Terdapat di balik kabut tipis dan jalanan lengang, tersembunyi aroma masakan yang bisa bikin siapa saja jatuh cinta.
Bukan hiperbola, tapi siapa pun yang pernah makan di sini tahu: kuliner Temanggung itu sederhana tapi punya daya magisnya sendiri.
Jika kalian berencana mampir atau sekadar lewat, berikut enam tempat makan yang harus banget kita singgahi dan cicipi sebelum 2025 berakhir. Karena percaya deh, menunda makan enak itu dosa kecil yang tak perlu dilakukan.
1. Daun Mas Resto – Menyantap Rasa di Tengah Panorama Sindoro
Berada di Jl. Suwandi Suwardi No.3, Daun Mas Resto adalah versi “fine dining”-nya Temanggung, tapi tetap ramah di dompet. Suasana sejuk, udara bersih, dan pemandangan gunung yang menenangkan jadi lauk tambahan tanpa perlu pesan.
Ayam panggang urapan, rawon, sampai seblak pedas jadi menu andalan yang nggak cuma mengenyangkan, tapi juga menenangkan. Harga? Sekitar Rp30 ribuan. Tapi nilai yang kalian dapat jauh lebih mahal yaitu ketenangan.
2. Omah Pancawarna – Ngopi di Rumah yang Bercerita
Selanjutnya ada di Caruban, Kandangan, berdiri sebuah rumah sederhana dengan aroma kopi yang kuat bahkan sebelum kamu membuka pintu. Namanya Omah Pancawarna, tempat di mana kopi, cerita, dan kesunyian bersatu dalam satu cangkir.
Sambil menyeruput kopi robusta Temanggung, kamu bisa memandang kabut turun pelan-pelan dari perbukitan. Harga mulai Rp7 ribu. Tapi pengalaman seperti ini? Tak ternilai.
3. RM Tenda Biru – Rasa Legendaris Sejak Dulu Kala
Kalau mau tahu apa itu cita rasa nostalgia, datanglah ke RM Tenda Biru di Jl. Dr. Wahidin.
Sop iga, rawon, dan brongkos-nya sudah menemani warga Temanggung lintas generasi.
Dulu sampai sekarang, tempat ini tetap ramai, entah karena kuahnya yang hangat, atau kenangan yang tak mau pergi.
Harganya mulai Rp25 ribuan, tapi hati yang hangat setelah makan di sini? Gratis.
4. Rumah Makan Bu Carik – Kuliner yang Bertahan di Ujian Waktu
Sudah berdiri lebih dari 70 tahun, RM Bu Carik di Parakan seperti kapsul waktu. Dari luar mungkin tampak sederhana, tapi begitu suapan pertama brongkos kambing menyentuh lidah, kalian akan paham kenapa tempat ini tak pernah sepi.
Mulai dari empal goreng, pecel paru, hingga sambal terasi-nya seperti membawa kita pulang ke rumah masa kecil.
5. Kampoeng Sawah – Di Antara Padi dan Doa yang Menenangkan
Makan di Kampoeng Sawah bukan sekadar soal rasa, tapi pengalaman. Letaknya di Jl. Gatot Subroto No.25, dan dari pondok bambu lesehan, kamu bisa lihat pemandangan Gunung Sumbing yang menunduk malu.
Ayam penyet, ikan bakar, dan sambal bawang pedasnya cocok untuk semua suasana: dari acara keluarga sampai melarikan diri dari deadline.
Harga yang ditawarkan di spot kuliner di Temanggung ini mulai Rp10 ribuan. Tapi sensasi makan di tengah alam? Tak ternilai.
6. Warung Makan Jadoel – Antara Sejarah, Lidah, dan Waktu yang Diam
Warung ini bukan cuma tua, ia saksi hidup perjalanan Temanggung sejak abad ke-19. Berdiri sejak 1800-an, Warung Makan Jadoel masih mempertahankan resep keluarga turun-temurun: opor ayam kampung, sayur gori, tempe bacem, dan tongkol lombok ijo.
Semua dimasak tanpa terburu-buru, seperti waktu yang sengaja melambat di dapur mereka. Harga mulai Rp1.000 untuk jajan, Rp5.000 untuk nasi lauk, bahkan yang paling menarik warung makan satu ini: buka 24 jam!
Temanggung mungkin kecil di peta, tapi besar di rasa. Enam tempat makan ini membuktikan bahwa kelezatan sejati tak butuh kemewahan cukup kejujuran rasa, udara dingin, dan niat baik untuk berbagi rezeki di meja makan.***
